Dianggap Meresahkan, Omak-Omak Serbu Warung BW, Polsek Prapat Janji Amankan 3 Wanita Penghibur
Kisaran, (LWI Pos);
Warung remang-remang bilangan simpang BW Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan tepatnya di Jalan Lintas Kisaran -Bandar Pasir Mandoge diserbu kaum ibu-ibu (omak-omak), Minggu malam (30-12-2018) sekira pukul 21.00 WIB.
Penyerbuan warung itu, ditengarai dan dianggap meresahkan warga sekitar. Karena dalam aktifitasnya setiap hari menyediakan minuman keras (miras) dan tuak yang dibarengi dengan dentuman musik ala diskotik serta wanita penghibur.
Seorang perempuan Citra (31) mewakili kelompok Omak-Omak yang berasal dari Sei Silau Timur merasa resah, karena sering bertengkar dengan suaminya yang jarang pulang ke rumah dan mangkal di warung itu.
"Warung ini diduga menjadi ajang mesum, rawan prostitusi dan sering terjadi keributan serta tindak kejahatan lainnya," tuduhnya.
"Kami sering ribut pak dengan suami kami dirumah yang selalu keluar rumah dan pulang mabuk. Karena suami kami ke warung ini. Apalagi selain minuman keras, warung ini juga menyediakan wanita penghibur sebagai pelayan untuk mesum," ujarnya sembari meminta menutup warung ini dan mengancam akan membawa massa yang lebih banyak.
Pemilik warung yang dinilai sangat arogan dan tidak mau menyebut namanya, malah berlagak sombong dan kebal hukum. Seakan tidak satupun orang yang bisa menghalangi dan menutup warung miliknya.
"Silakan buat dan tutup warung saya kalau bisa. Saya tidak takut," Cetusnya angkuh.
Kapolsek Prapat Janji AKP Nasib Manurung yang mendapat informasi itu, bersama anggotanya langsung turun ke lokasi dan membenarkan adanya aksi kaum ibu-ibu mendatangi warung bilangan BW itu.
Pada peristiwa itu, pihaknya mengamankan 3 orang wanita tanpa identitas sebagai pelayan yang diduga wanita penghibur ke Polsek Prapat Janji.
Kapolsek berjanji kepada masyarakat, akan segera minindaklanjuti persoalan tersebut dan menutup warung yang diduga menjadi "biang keladi" pokok permasalahan itu.
"Akan kita panggil para saksi termasuk pemilik warung untuk dimintai keterangannya. Kalo perlu kita tutup jika terbukti meresahkan," janjinya.
Sementara, Kepala Desa Sei Silau Timur Jamaluddin, S.H. yang turut serta hadir ke lokasi menegaskan, bahwa usaha warung yang sudah meresahkan masyarakat harus ditutup.
"Sudah meresahkan, akan kita tutup, jangan kotori kampung kami dengan aktivitas warung remang-remang, musik dam dem dum apalagi menyediakan wanita tanpa indentitas yang jelas." kata Jamal tegas. (W-04).