Dinsos Asahan Apresiasi Dan Dukung Aksi Sosial Karang Taruna
Kisaran, (LWI Pos);
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Asahan, Drs. Suprianto M.Pd. mendukung dan memberikan apresiasi aksi sosial Karang Taruna Asahan yang meringankan beban keluarga Khairunnisa, gadis remaja penderita Kanker Tulang Pinggul Stadium Tinggi dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp.7 Juta.
Hal tersebut merupakan sebuah gerakan dan langkah nyata Karang Taruna Asahan dalam mengimplementasikan program Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
” Pemerintah Kabupaten Asahan melalui Dinas Sosial sangat apresiatif terhadap gerakan ini, karena nyata memberikan manfaat membantu mewujudkan Asahan Sehat. Terus melangkah, jangan pernah ragu untuk berbuat kebajikan,” pesan Suprianto, Minggu (7/1/2018) saat melepas Tim Karang Taruna menuju rumah Khairunnisa.
Ketua Karang Taruna Asahan, Yasir Ul Haque, S.H. didampingi Caretacker Ketua Karang Taruna RPA Ilham Siregar dan puluhan kader, sesampai dilokasi, langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada Khairunnisa yang terbaring lemah didampingi ibunya, Sri Ratna Sari (44) dan ayahnya Sujono (50) serta anggota keluarga lainnya.
Kepada pihak keluarga Yasir dan kawan kawan memberi support agar tidak cepat menyerah dan terus berupaya untuk memberi yang terbaik bagi kesembuhan sang anak. Demikian juga kepada Nisa, agar tetap semangat dan yakin Allah SWT, akan memberikan kesembuhan sehingga bisa kembali sekolah dan bercengkerama dengan teman sepermainan.
” Terus semangat dan harus tetap berusaha. Sedapatnya kami akan bantu. Bantuan kami salurkan ini merupakan hasil penggalangan dan sumbangan dari warga Karang Taruna se Kabupaten Asahan, ” ujar Yasir.
Ibu Nisa, Sri Ratna menjelaskan, hingga bulan Agustus 2017 lalu, anaknya terlihat biasa saja, walau ada sedikit keluhan pada bagian belakang tubuhnya. Namun setelah itu, kondisi Nisa melemah dan dalam dua bulan terakhir kian parah, tulang pinggulnya semakin membesar, hingga tidak lagi bisa beraktifitas seperti anak seusianya.
” Mendengar itu kami, termasuk Nisa takut dan memutuskan terus mengobatinya, tetapi lewat jalur alternatif saja. Waktu itu memang belum separah ini,” jelas Sri Ratna sembari mengakui pihaknya memang belum memiliki Layanan BPJS, persoalan biaya juga merupakan kendala yang dihadapi pihak keluarga.(W-08).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar