Jumat, 09 November 2018

Gas Elpiji 3 Kg Langka, Masyarakat Asahan Diminta Awasi Pangkalan

Gas Elpiji 3 Kg Langka, Masyarakat Asahan Diminta Awasi Pangkalan

Kisaran, (LWI Pos);

Masyarakat di Kabupaten Asahan dalam beberapa pekan kesulitan memperoleh gas subsidi 3 Kg, pasalnya gas tersebut selalu habis dan kosong di pangkalan dan jikapun tersedia harganya cukup mahal kisaran Rp 24 ribu hingga Rp 27 ribu per tabung.

Terkait dengan hal tersebut, salah seorang anggotaTim monitoring dan pengawasan elpiji 3 kg Kabupaten Asahan, Indra Sikoembang meminta dan mengingatkan baik tertulis maupun lisan kepada seluruh agen dan pangkalan elpiji 3 kg untuk tidak melakukan kecurangan dalam mendistribusikan dan menjual gas subsidi kepada masyarakat.

"Masih ada pangkalan yang melakukan kecurangan dan ini akan kami rekomendasikan untuk di PHU. Saat ini sudah ada yang kami PHU,” demikian kata Indra, Jumat (9/11/2018) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Asahan

Indra  menjelaskan, pihaknya akan melakukan PHU (Putus Hubungan Usaha) bila ada lagi pangkalan yang melakukan kecurangan penjualan gas subsidi tersebut. Maka itu diharapkan kepada masyarakat untuk sama-sama mengawasi pendistribusian elpiji dari agen hingga kepangkalan serta ke masyarakat.

“Bila masyarakat menemukan kecurangan pangkalan atau agen langsung laporkan pada kami, agar kita berikan sanksi atau pencabutan izin usaha atau pengurangan alokasi sesuai peraturan menteri ESDM. Namun harus dengan bukti seperti video atau foto,"  demikian kata Indra

Menurut Indra, yang harus diperhatikan adalah pangkalan elpiji 3 kg langsung menjual ke pengecer dengan menaikkan tabung gas subsidi ke becak atau mobil dengan jumlah yang banyak. Pangkalan menjual elpiji di atas HET yang ditentukan Pemkab Asahan. Maka pangkalan tersebut akan langsung diberikan sanksi.

“Gas subsidi ini hak masyarakat, harganya Rp 17 ribu, maka itu mari kita awasi bersama,” ajak Indra sembari mengatakan, bahwa tidak ada pengurangan alokasi gas di Asahan, maka itu jangan coba-coba pangkalan menyebarkan informasi alokasi elpiji dikurangi.

Sementara, warga Kota Kisaran Barat yang kesehariannya jualan di warubg kopi Pinah, meminta kepada Pemkab Asahan untuk segera mengatasi kelangkaan elpiji. Pasalnya dengan langkanya gas menjadi sulitnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperolehnya. “ Cabut aja izin pangkalan yang nakal. Karena menyusahakan masyarakat,” kata Pinah. (W-04).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar